Kelor telah lama digunakan dalam tradisi medis Ayurvedic dari India untuk memerangi penyakit kardiovaskular dan obesitas atau kegemukan. Kelor telah terbukti efektif digunakan sebagai obat dalam banyak kasus, meskipun baru beberapa tahun terakhir saja dibuktikan secara medis melalui berbagai penelitian dasar ilmiah untuk mengetahui efek menguntungkannya. Sejumlah penelitian medis dampak pemberian serbuk daun Kelor telah menunjukkan penurunan kadar kolesterol jahat dalam aliran darah pada hewan uji di laboratorium.
Kolesterol dan Kesehatan
Kolesterol merupakan elemen penting dalam membangun dan memperbaiki sel-sel dalam tubuh. Pada dasarnya, ada dua tipe dasar kolesterol yaitu Lipoprotein low-density dan high-density, yang dikenal sebagai LDL dan HDL. Masing-masing memainkan peran yang sangat berbeda dalam menjaga kesehatan fisik.
HDL membantu menghilangkan timbunan lemak dari aliran darah, meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah yang sehat dan mempromosikan arteri. Bentuk-bentuk kolesterol HDL biasanya lebih padat dan lebih kompak dari low-density. LDL yang lebih dikenal sebagai kolesterol jahat dan memiliki hampir efek berlawanan pada tubuh, menyebabkan timbunan lemak terbentuk dalam pembuluh darah dan berkontribusi terhadap penyakit jantung, stroke dan penyakit kardiovaskuler lainnya. Sel darah putih dalam aliran darah mencegah serangan LDL yang menyebabkan peradangan dan memburuknya penyumbatan yang disebabkan oleh kolesterol.
Potensi risiko LDL
Peningkatan kadar kolesterol jahat dalam tubuh berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit pembuluh darah dan atheroschlerosis serta arteriosclerotic yang merupakan penyakit kardiovaskular. Selain itu, LDL telah diketahui menjadi penyebab berkurangnya sistem kekebalan tubuh yang menjadi ancaman signifikan terhadap kesehatan dan kebugaran. Mengontrol tingkat LDL dalam darah dan sistem peredaran darah sangat penting untuk memperpanjang hidup dan meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan, terutama pada individu yang sebagian besar menderita kelebihan berat badan.
Peran diet
Banyak makanan menjadi penyebab peningkatan asupan hasil LDL di tingkat yang lebih tinggi dalam aliran darah. Namun, studi medis menunjukkan bahwa 80% dari hasil produksi kolesterol justru berasal dari dalam tubuh itu sendiri, terutama dalam hati selama pemecahan makanan. Sementara mempertahankan kolesterol yang sehat, diet rendah lemak sangat membantu dalam mengurangi kolesterol, namun perubahan pola makan saja biasanya tidak cukup untuk mengelola kadar kolesterol jahat secara efektif.
Kelor dan Kolesterol
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2000 menunjukkan bahwa penurunan yang signifikan dalam kadar kolesterol jahat pada tikus di laboratorium terjadi saat serbuk kelor ditambahkan kedalam makanan normal mereka sehari-hari. Percobaan ini memperbandingkan dampak pada tikus yang diberi diet tinggi lemak serta diet standar, hasilnya menunjukan pemberian daun kelor berdampak sangat nyata pada menurunya kadar kolesterol secara keseluruhan.
Kelompok kontrol juga diberi diet normal dan tinggi lemak, namun tidak menunjukkan pengurangan LDL dalam serum darah tikus tersebut. Hasil ini memberikan bukti konkret untuk membenarkan klaim yang dibuat oleh tenaga medis Ayurvedic selama berabad-abad, yang menyatakan bahwa daun kelor menawarkan perlindungan terukur terhadap penumpukan kolesterol jahat dalam darah.
Implikasi untuk perawatan kesehatan
Hasil Uji Coba the Lipid Research Clinics Primary Prevention yang diterbitkan pada 1984, menunjukkan bahwa pengurangan secara keseluruhan kadar kolesterol dalam darah memiliki efek langsung dan terukur pada jumlah kasus baru dari penyakit jantung dan angina. Dalam istilah awam, mengurangi kolesterol juga mengurangi kemungkinan penyakit jantung yang serius. Bahkan, mengurangi kadar kolesterol jahat sebesar 25% dapat menghasilkan pengurangan resiko serangan jantung, stroke dan kolesterol lainnya yang berhubungan dengan penyakit sebanyak 50%. Fakta ini membuat pengurangan kolesterol menjadi tujuan utama dalam mencapai hasil yang lebih baik bagi pasien yang mungkin cenderung mengalami kondisi tersebut. Memasukkan suplemen kelor ke dalam bahan makanan sehari-hari yang secara statistik mungkin mengalami kadar kolesterol tinggi atau yang mungkin telah didiagnosis dengan kadar LDL tinggi, dapat memberikan perlindungan yang signifikan, terutama bila dikombinasikan dengan obat resep lainnya.
Kesimpulan
Bukti bahwa daun kelor dapat memerangi kolesterol LDL (jahat) sangat banyak. Dengan menjadikan daun kelor sebagai asupan suplemen alami sehat setiap hari, individu dapat melindungi diri dari efek kadar kolesterol jahat yang tinggi dalam darah. Bahkan, lebih efektif dengan tanpa adanya perubahan besar pada gaya hidup lainnya.
Jadi, jangan takut kolesterol … kan ada Kelor … 🙂
Sumber : themoringa.com