PRESS RELEASE
“ MORINGA, Sejuta Cinta untuk Bangsa “
Syukuran atas Pencapaian 12 tahun Moringa Organik Indonesia
Gerakan Swadaya Penanaman dan Pemanfaatan Tanaman Kelor di Indonesia
14 Februari 2023
Lebih dari 143 juta anak di bawah usia lima tahun di negara berkembang kekurangan gizi pada tahun 2006 (UNICEF, 2007). Kerawanan pangan, kurangnya akses ke perawatan kesehatan (termasuk bantuan pangan internasional), dan kelas sosial, budaya, dan ekonomi, semua memainkan peran utama dalam menjelaskan prevalensi kurang gizi (West et al., 2006). Daerah yang paling terbebani oleh kekurangan gizi, (di Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Karibia) semuanya berbagi kemampuan untuk tumbuh dan memanfaatkan tanaman yang dapat dimakan, Moringa oleifera, yang biasa disebut sebagai “Pohon Ajaib” (Palada, 1996 ; Fuglie, 1999). Bangsa kita mengenal Moringa oleifera sebagai Tanaman Kelor. Selama ratusan tahun, tabib tradisional telah meresepkan berbagai bagian Tanaman Kelor untuk pengobatan penyakit kulit, penyakit pernafasan, infeksi telinga dan gigi, hipertensi, diabetes, pengobatan kanker, pemurnian air, dan mempromosikan penggunaannya sebagai sumber makanan padat nutrisi. (Anwar et al., 2007; Castellón dan González, 1996; Fahey, 2005; Fuglie, 1999). Daun Kelor telah dilaporkan sebagai sumber nutrisi makro dan mikro yang berharga dan sekarang ditemukan tumbuh di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia, sesuai dengan geografi di mana manfaat nutrisinya paling dibutuhkan.
Kondisi yang relatif sama dalam kurun waktu yang sama, juga terjadi di Indonesia, termasuk di pedesaan sekitar hutan. Gerakan Penanaman dan Pemanfaatan Tanaman Kelor, bermula dari keprihatinan dan kepedulian terhadap malnutrisi dan kemiskinan di desa hutan. Kondisi tersebut berdampak pada kelestarian hutan di Jawa dan Madura. Kelor dipilih karena sudah terbukti digunakan oleh banyak negara dalam mengatasi malnutrisi di Afrika dan belahan bumi lainnya. Kelor digunakan oleh WHO dan FAO untuk menyelamatkan jutaan anak kelaparan di Afrika tahun 2006.
Tidak mudah melakukan propaganda penyadaran bahwa Kelor dapat meningkatkan derajat kesehatan dan sekaligus kesejahteraan kepada masyarakat di Pulau Jawa khususnya. Pasalnya, telah cukup lama berkembang pemahaman keliru bahwa Kelor mengandung stigma mistis. Padahal, di banyak belahan bumi lainnya, Kelor mendapatkan posisi yang luar biasa dalam kecukupan nutrisi bagi umat manusia. Informasi tentang manfaat Kelor mulai dikembangkan secara masif di Nusa Tenggara Timur, bekerja sama dengan Korem 161 Wirasakti dengan tujuan mengurangi malnutrisi.
Propaganda penyadaran tentang manfaat tanaman Kelor untuk memenuhi kecukupan nutrisi yang mudah dan murah, dilakukan pula melalui Website Kelorina.com. Tidak terduga, Informasi tentang manfaat dan khasiat Kelor justru mendapat respon luas dari masyarakat di perkotaan, informasi itu menyebar hingga ke kota-kota besar. Masyarakat perkotaan mulai mencari produk berbahan tanaman Kelor. Meskipun kami menyarankan agar masyarakat menanam dan mengolah tanaman Kelor, namun bagi masyarakat perkotaan hal tersebut sangat sulit dilakukan. Ketiadaan lahan dan keterbatasan waktu membuat mereka mencari produk jadi yang siap konsumsi.
Masyarakat perkotaan yang lebih dulu sadar tentang pentingnya menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan dan minuman bernutrisi, turut serta memicu gelombang kesadaran pemanfaatan Kelor sebagai “SuperFood”. Sedangkan masyarakat di pedesaan, lebih tertarik menjadikan Kelor sebagai sumber pendapatan baru untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dan, untuk memenuhi kedua hal tersebut, yakni Meningkatkan Derajat Kesehatan dan Derajat Kesejahteraan Masyarakat, maka Moringa Organik Indonesia kemudian membuat beragam produk berbahan Kelor siap konsumsi dan melibatkan banyak petani terbina dalam proses produksinya. Kegiatan ini pada akhirnya mendorong kami untuk dapat memiliki legalitas usaha dalam bentuk Perseroan Terbatas, maka lahirlah PT Moringa Organik Indonesia pada tahun 2015. Sejak itu, kami memelopori produksi makanan dan minuman berbahan Kelor, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri.
Sadar menjadi rujukan banyak pihak dalam mengolah tanaman Kelor menjadi beragam produk siap konsumsi, maka PT MOI terus menerus melakukan inovasi produksi berbasis kualitas. Keamanan Pangan dalam seluruh rangkaian proses produksi, mulai dari budidaya hingga pengolahan, pengemasan hingga distribusinya, menjadi hal yang paling utama kami perhatikan. Pengalaman dan teknologi yang kami terapkan, telah pula kami sebarkan kepada masyarakat di Indonesia. Tujuannya, agar bangsa kita mampu memproduksi produk berbahan Kelor berkualitas, bukan hanya sekedar kuantitasnya tapi lebih kepada menjaga kualitasnya agar sesuai dengan fungsinya sebagai Super Food. Penyebaran informasi teknologi ini dilakukan dengan mendirikan Pusat Pembelajaran Moringa Organik Indonesia di Blora. Sebuah kebanggaan bagi kami karena teknologi yang kami sampaikan adalah teknologi asli temuan anak bangsa sendiri yang ternyata diakui dunia kualitas hasil akhirnya. Teknologi terapan yang kami sebut “Moringa Nutrition Lock Methode”.
Saat ini, PT MOI telah mendapat pengakuan berupa sertifikasi dan legalitas dari dalam dan luar negeri, diantaranya adalah :
- Reg EU/EC (Organik Eropa) – CERES, Co. Jerman
- NOP/USDA (Organik Amerika – Canada) – CERES, Co. Jerman
- SNI Pertanian Organik Indonesia – Sustainable Development Services, Indonesia.
- Halal – Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, Indonesia
- ISO 22000:2018 Keamanan Pangan – Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro, Indonesia.
- HACCP System dan GMP – Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro, Indonesia.
- Pemenuhan Aspek Cara Pengolahan Pangan yang Baik – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan, Indonesia.
- Pemenuhan Aspek Cara Pengolahan Obat Tradisional yang Baik – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan, Indonesia.
- 48 Nomor Izin Edar Produk Pangan dan Obat Tradisional – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan, Indonesia.
- Certificated of Analysis dan material safety Data Sheet – Saraswanti Indo Genetich, Indonesia.
Sebagai wujud cinta kami terhadap Bangsa, melalui pemanfaatan dan penanaman tanaman Kelor dalam upaya turut serta meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan bangsa, kami pun membuka diri dalam pengembangan dan penelitian tingkat lanjut melalui kerja sama dengan lebih dari 300 Perguruan Tinggi, baik negeri maupun swasta nasional.
Kini, kami bersyukur atas semua hal tersebut dengan kesadaran penuh bahwa semua pencapaian yang telah Tuhan Yang Maha Kuasa karuniakan kepada kami, tidak terlepas dari curahan tenaga, pikiran dan do’a banyak pihak, baik yang terlibat langsung maupun yang tidak, baik yang tampak maupun tersembunyi, dari para petani dan pengolah, para sahabat dan kerabat, pemangku pemerintahan di semua jajaran, dan tentu saja para pengguna produk kami yang selalu memberikan masukan dan kritikan untuk kami agar menjadi lebih baik lagi.
Moringa adalah wujud Cinta kami kepada Bangsa Indonesia, Kelor adalah bukti kasih kami kepada negeri, meski hanya sekedar menjadi sejumput rumput di belantara Nusantara, kiranya Tuhan Yang Kuasa berkenan menjadikan semua ini ladang pahala bagi kami. Dan, kiranya Cinta dan kasih kami ini dapat turut mewarnai indahnya mozaik Indonesia Raya, aamiin …
Terima kasih atas segala hal yang sudah diberikan kepada kami.
Salam Sehat dan Sejahtera
A Dudi Krisnadi
Founder