Kerupuk Kelor merupakan salah satu introduksi asupan nilai gizi yang terkandung dalam Kelor untuk masyarakat di pedesaan. Mengapa kerupuk ? karena kerupuk kerupuk merupakan salah satu makanan yang banyak dikonsumsi oleh rumah tangga di pedesaan. Selain itu, kerupuk juga harganya terjangkau oleh masyarakat di pedesaan dan dikonsumsi hampir setiap hari. Introduksi asupan nilai gizi pada kerupuk kelor, saya harap dapat meningkatkan nilai gizi yang dikonsumsi oleh masyarakat di pedesaan. Mengingat kandungan nilai gizi Kelor yang luar biasa, khususnya kandungan mikronutrien, asam amino dan zat berkhasiat lainnya yang dapat meningkatkan ketahanan tubuh dari penyakit, tentunya akan berpengaruh positif pada kondisi kesehatan mereka.
Posts Tagged Kandungan nutrisi
Apakah ada makanan atau minuman yang dilaporkan memiliki manfaat dan khasiat kesehatan sebanyak Teh Kelor? Sejak zaman kuno, para tabib India telah mengetahui manfaat dan khasiat pengobatan dari teh kelor dan menggunakannya untuk mengobati mulai dari sakit kepala sampai depresi. […] ↓ Read the rest of this entry…
Tanaman Kelor memang benar-benar mengejutkan belakangan ini. Tampaknya, apa yang orang katakan tentang pohon ini begitu menakjubkan dan sulit untuk dipercaya. Coba saja googling dengan kata kunci Kelor atau Moringa, beberapa website mengungkapkan manfaat dan khasiat Kelor ini yang … […] ↓ Read the rest of this entry…
Ekstrak yang diperoleh dari daun kelor mengandung hormon yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman yaitu hormon dari jenis cytokinine. Manfaat ekstrak Daun Kelor ini dapat digunakan dengan cara disemprotkan pada daun untuk mempercepat pertumbuhan tanaman muda. Penggunaan hormon pertumbuhan daun Kelor […] ↓ Read the rest of this entry…
Mengingat nutrisi yang terkandung didalamnya, daun kelor dapat memberikan kontribusi terhadap keanekaragaman makanan dan kualitas makanan dari rumah tangga yang membutuhkan peningkatan asupan gizi mereka. Namun juga penting untuk mengetahui daya terima masyarakat terhadap daun Kelor sebagai sumber nutrisi yang berkualitas.
Kelor, Solusi Malnutrisi
Berbagai bagian dari tanaman Kelor seperti daun, akar, biji, kulit kayu, buah, bunga dan polong dewasa, bertindak sebagai stimulan jantung dan peredaran darah, memiliki antitumor, antipiretik, antiepilepsi, antiinflamasi, antiulcer, antispasmodic, diuretik, antihipertensi, menurunkan kolesterol, antioksidan, antidiabetik, kegiatan hepatoprotektif, antibakteri dan antijamur.
Malnutrisi di Indonesia
Walaupun secara nasional terjadi penurunan prevalensi masalah gizi pada balita, tetapi masih terdapat kesenjangan antar provinsi. Terdapat 18 provinsi yang memiliki prevalensi gizi kurang dan buruk diatas prevalensi nasional. Masih ada 15 provinsi dimana prevalensi anak pendek di atas angka nasional, dan untuk prevalensi anak kurus. Untuk prevalensi pendek pada balita masih ada 15 provinsi yang memiliki prevalensi diatas prevalensi nasional, dan untuk prevalensi anak kurus teridentifikasi 19 provinsi yang memiliki prevalensi diatas prevalensi nasional.
Bayi dan anak-anak merupakan resiko terbesar untuk mengalami kekurangan gizi karena mereka membutuhkan sejumlah besar kalori dan zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Mereka bisa mengalami kekurangan zat besi, asam folat, vitamin C dan tembaga karena makanan yang tidak memadai. Kekurangan asupan protein, kalori dan zat gizi lainnya bisa menyebabkan terjadinya kekurangan kalori protein (KKP), yang merupakan suatu bentuk dari malnutrisi yang berat, yang akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan. Kecenderungan untuk mengalami perdarahan pada bayi baru lahir (penyakit hemoragik pada bayi baru lahir), disebabkan oleh kekurangan vitamin K, dan bisa berakibat fatal. Sejalan dengan pertumbuhannya, kebutuhan makanan anak-anak akan bertambah, karena laju pertumbuhan mereka juga bertambah.
Kelor, di Mata Dunia
Sejak sepuluh tahun terakhir, dunia memandang Kelor sebagai pohon tropis yang paling berguna karena kandungan dan manfaat seluruh bagian tanamannya. Dr. Monica G Marcu, ilmuwan, peneliti dan penulis buku “Miracle Tree”, menyebutkan Kelor terkenal dan dicintai di berbagai belahan dunia, sementara ketenarannya menyebar dan mendorong proyek penelitian yang menarik di bidang pertanian, kehutanan, kesehatan, botani, industri makanan dan obat-obatan, serta kosmetik.