Kelor memiliki banyak nama di banyak negara. Nama-nama itu biasanya mengandung arti yang terkait dengan keunggulan dan keunikan manfaatnya, seperti Tree of Life, Sahabat para Ibu, Milik Mekkah, dll. Di Indonesia, tanaman kelor dikenal dengan berbagai nama. Masyarakat Sulawesi menyebutnya kero, wori, kelo, atau keloro. Orang-orang Madura menyebutnya maronggih. Di Sunda dan Melayu disebut kelor. Di Aceh disebut murong. Di Ternate dikenal sebagai kelo. Di Sumbawa disebut kawona. Sedangkan orang-orang Minang mengenalnya dengan nama munggai. Nama latin Moringa oleifera Lam Nama Umum : Indonesia: Kelor, limaran (Jawa), Inggris: Moringa, ben-oil tree, clarifier tree, drumstick tree
Posts Tagged miracle tree
Kelor, di Mata Dunia
Sejak sepuluh tahun terakhir, dunia memandang Kelor sebagai pohon tropis yang paling berguna karena kandungan dan manfaat seluruh bagian tanamannya. Dr. Monica G Marcu, ilmuwan, peneliti dan penulis buku “Miracle Tree”, menyebutkan Kelor terkenal dan dicintai di berbagai belahan dunia, sementara ketenarannya menyebar dan mendorong proyek penelitian yang menarik di bidang pertanian, kehutanan, kesehatan, botani, industri makanan dan obat-obatan, serta kosmetik.
Selebar Dunia
Tanaman Kelor memiliki potensi untuk membantu membalikkan berbagai masalah lingkungan yang besar dan menyediakan banyak kebutuhan manusia yang tidak terpenuhi. Institusi sekelas NIH tentu tidak asal sebut ketika menyakatan bahwa “tanaman ini memiliki potensi untuk membantu membalikkan berbagai masalah lingkungan yang besar dan menyediakan banyak kebutuhan manusia yang tidak terpenuhi” dan “Tumbuh di semua negara di dunia yang memiliki persentase besar penduduk kurang gizi. TM bisa menyelamatkan jutaan nyawa”. Kelor memang sebuah anugrah dari alam untuk kesehatan dan kesejahteraan umat manusia.