Ekstrak Daun Kelor, tingkatkan Hasil Panen
Ekstrak yang diperoleh dari daun kelor mengandung hormon yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman yaitu hormon dari jenis cytokinine. Manfaat ekstrak Daun Kelor ini dapat digunakan dengan cara disemprotkan pada daun untuk mempercepat pertumbuhan tanaman muda. Penggunaan hormon pertumbuhan daun Kelor ini juga akan menyebabkan tanaman menjadi lebih kuat dan lebih tahan terhadap hama dan penyakit.
Tanaman yang diberi perlakuan semprotan hormon pertumbuhan daun Kelor juga akan menghasilkan buah yang lebih banyak dan lebih besar, sehingga hasil panen per satuan luasnya pun lebih tinggi. Menurut Makkar dan Becker(1996), hormon pertumbuhan daun Kelor diperoleh dengan cara mengekstrak daun Kelor baik dengan cara ekstraksi tekan atau dengan menggunakan ultra-turrax dan penyaringan dari 20 g daun Kelor dalam total volume 675 ml Etanol 80 %.
Penyemprotan daun tanaman dengan ekstrak hormon pertumbuhan daun kelor menghasilkan beberapa efek yang sudah dikenal seperti, vigor lebih kuat, batang, akar, berat daun dan buah lebih besar dan kandungan kadar gula yang lebih tinggi, dll. Ekstrak hormon pertumbuhan daun Kelor menghasilkan peningkatan secara keseluruhan dalam hasil panen antara 20 – 35 %, berdasarkan data peningkatan seperti pada diameter batang, jumlah nodul, jumlah axels, jumlah kuncup bunga, dan jumlah buah per kuncup bunga.
Blora mana pak,saya tertarik dengan artikel bapak mau minta penjelasan yg sangat detail pk
Silahkan lihat di kontak kami
Salam Mas Dudi. Saya Mau nanya, kalau benih yang baru tumbuh bisa gak di semprot pakai ekstrak daun kelor ?
Salam Mas Aprianto, BISA … Salam, Dudi
pak bagaimana cara bikin poc daun kelornya..jika untuk padi apa bagus…tolong jelaskan cara pembuatan dan penyemprotan untuk tanaman padi..mau saya buat pak
Sakty, silahkan lihat Kelor makan Kelor ya … atau silahkan datang ke Blora, Salam, Dudi
saya mau tanya pencampuran etanol dengan daun kelor secara rinci supaya tidak terjadi kesalahan karena mau saya applikasikan ke lahan padi saya seluas 1/2 Ha,,tolong di balas e bang karena saya ingin mencobanya bang dudi,,
Salam, maaf saya tidak pernah mencampur daun Kelor dengan apa pun. Jika yang dimaksud adalah untuk pupuk cair, maka cukup dengan air saja. Sya kira sulit menjelaskan disini karena terbatas, monggo silahkan untuk datang ke Blora dengan janji ya … Salam,Dudi
mantap nih onfonya.. mau coba implementasikan ah
Salam, … mangga silahkan Kang Sumitra … semoga barokah, aamiin …. Salam, Dudi
saya juga sudah mengikuti Kelorina di saluran BBM. Apa saya bisa tanya-tanya lewat BBM juga..
terimakasiihh,,mohon bantuannya
Salam Mbak Chendana, terima kasih dan tentu saja bisa … 😀
Om Dudi, mohon bantuanya. Saya Mahasiswa Biologi yang sangat berminat sekali untuk membuat Penelitian tentang daun Kelor sebagai Pupuk Cair. Karena dalam daun kelor terkandung hormon sitokinin dan giberelin untuk pertumbuhan tanaman. Apa ada penelitian terdahulu yang membuktikan hal tersebut dalam bentuk jurnal/alamat wEB. jIKA ada mohon bantuannya untuk share alamat web jurnal/artikel ilmiah tersebut..Terimakasiih
Mbak Chendana, iya betul … ada penelitian tentang itu, coba Mbak klik artikel saya tentang Kelor makan Kelor … lalu nanti kembangkan dengan Google ya … Selamat belajar 😀
selamat siang mas dudi, saya mau tanya kl sya
memperdayakan para pekebun yg ada utk budidaya daun kelor / biji nya, bisa ditampung ga hasil panennya? terima kasih sebelumnya.
Salam Mas Ary, terima kasih bila turut memberdayakan para pekebun. Untuk hasil panen, saya sudah memiliki jejaring petani yang mensuplai daun kering dan biji dengan jumlah lebih dari cukup untuk memasok pelanggan saya. Perlu juga diketahui bahwa ada batas waktu antara panen daun sampai pengolahan pasca panen, maksimal hanya 4 jam saja. Jadi, kalau mau memproduksi daun Kelor olahan harus memiliki unit pengering yang baik dan benar di sekitar kebun. Saya kira pasar masih sangat terbuka, selama mampu menjaga kualitas hasil produksi, pasar akan datang sendiri. Salam.
Mas Dudi mau tanya. Saya sedang beternak semut rang rang. Apa bisa ekstrak daun kelor diaplikasikan dalam ransum semut. Dalam hal ini saya gunakan pakannya adalah ulat hongkong,jangkrik dll. Minumnya air gula tebu. Mohon bimbinganya mksh.
Salam Mas Imam,
Mohon maaf saya tidak memiliki referensi tentang hal tersebut. salam, Dudi
Terima kasih Kang Dudi informasinya. Saya telah mencoba menanam kelor ini, saat itu musim hujannya lama dengan curah hujan yang tinggi. Sepertinya tanaman kelor yang ditanam dengan biji tidak tahan genagan. Saya coba kembali dengan menanam dalam polybag, alhamdulillah tumbuh 100%. Sekarang sedang meneliti perlakuan tinggi pemotongan dari tanah
Salam Pak Prisdiminggo, saya seneng sekali Pak ada banyak peneliti yang mau serius menangani Kelor. Masyarakat kita perlu informasi lebih banyak tentang Tanaman kelor ini agar dapat memanfaatkannya sesuai dengan karunia dan kelebihan yang Tuhan berikan pada Kelor.
Semoga sukses dan barokah Pak.
Alhamdulillah akhirnya banyak manfaatnya juga itu pohon kalau kita disulteng jadi sayur faforit tradisionil sementara di jawa setau saya hanya dimanfaatkan utk mandi mayat.
Bang Victor, iya betul memang seperti itu, namun tidak semuanya, di Banyuwangi dan Madura, Kelor juga dikonsumsi oleh masyarakat, khususnya sayur bening dengan menir jagung.